Tugas Kewarganegaraan ( Kontribusi Letak Geografis Indonesia )
22 Des 2009
Letak Geografis
Letak Geografis adalah letak suatu daerah dilihat dari kenyataannya di bumi atau posisi daerah itu pada bola bumi dibandingkan dengan posisi daerah lain. Letak geografis ditentukan pula oleh letak astronomis dan letak geologis. Jadi, kalau kita lihat secara geografis, Indonesia terletak antara 6ºLU – 11ºLS dan 95ºBT – 141ºBT, antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, antara Benua Asia dan Benua Australia, dan pada pertemuan dua rangkaian pegunungan, yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. ).
Dilihat dari lintangnya, Indonesia terletak di antara 6º LU (Lintang Utara) dan 11º LS (Lintang Selatan). Letak lintang yang sedemikian itu merupakan petunjuk bahwa:
• Sempadan bagian utara wilayah Indonesia ialah 6º LU dan paling selatan adalah 11º LS. (Tempat paling utara adalah Pulau We dan tempat yang paling selatan adalah Pulau Roti).
• Jarak lintangnya ialah 17º.
• Sebahagian besar wilayah Indonesia terletak di belahan bumi selatan.
• Wilayah Indonesia dilalui oleh garis khatulistiwa.
Sedangkan bila dilihat dari letak garis bujurnya, wilayah Indonesia terletak diantara 95º BT dan 141º BT. Ini berarti bahwa :
• Batas paling barat wilayah Indonesia adalah 95º BT dan paling timur adalah 141º BT.
• Jarak bujurnya ialah 46º (sekitar 5000 km, atau hampir 1/8 keliling bumi). Perbedaan garis bujur sedemikian itu menyebabkan adanya perbedaan waktu.
• Semua wilayah Indonesia terletak dibelahan bumi timur (dihitung dari meridian 0º).
Letak astronomi yang demikian itu menunjukkan bahwa Indonesia terletak di daerah iklim tropika. Daerah iklim tropika terdapat di antara 23.5º LU, dan 23.5º LS. Hal ini mengakibatkan suhu di Indonesia cukup tinggi (antara 26º C - 28º C), curah hujan cukup banyak (antara 700mm – 7000mm per tahun), terdapat hujan zenital (hujan naik khatulistiwa), proses pelapukan batu-batuan cukup cepat serta terdapat berbagai jenis spesies hawan dan tumbuhan
Zon waktu
Letak astronomi mengakibatkan terjadinya perbedaan waktu sekitar 3 jam (yang lebih tepatnya 46 x 4 minit = 184 minit) antara bagian paling timur dengan bagian paling barat Indonesia.
Sejak tanggal 1 Januari 1988 di Indonesia diberlakukan pembahagian daerah waktu yang baru, menggantikan pembahagian waktu lama yang berlaku sejak 1 Januari 1964. Dengan berlakunya pembahagian daerah waktu baru ini, terjadi pergeseran waktu di beberapa tempat.
• Daerah Waktu Indonesia Barat (WIB). Waktu Indonesia Bahagian Barat berdasarkan meridian pangkal 105º BT, meliputi keseluruhan Provinsi di pulau Sumatera, seluruh Provinsi di pulau Jawa, Provinsi Kalimantan Barat dan Provinsi Kalimantan Tengah (mempunyai selisih waktu 7 jam lebih awal daripada waktu Greenwich).
• Daerah Waktu Indonesia Tengah (WITA). Berdasarkan meridian pangkal 120º BT, meliputi Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan seluruh Provinsi di Sulawesi (mempunyai selisih waktu 8 jam lebih awal daripada Greenwich).
• Daerah Waktu Indonesia Timur (WIT). Waktu Indonesia Bahagian Timur berdasarkan meridian pangkal 135º BT, meliputi seluruh provinsi di Irian Jaya (Papua), Maluku, dan Maluku Utara (mempunyai selisih waktu 9 jam lebih awal daripada waktu Greenwich).
Kontribusi Letak Geografis Indonesia
Letak geografis yang demikian itu menempatkan Indonesia pada posisi silang yang strategis dan baik. Hal ini dapat terlihat pada hal-hal berikut ini.
- Indonesia terletak di daerah tropis yang panasnya merata sepanjang tahun dan hanya mempunyai dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Tidak adanya musim dingin di Indonesia menyebabkan kehidupan pertanian, perikanan, dan peternakan dapat berlangsung sepanjang tahun. Menyebabkan didukungnya kesejahteraan masyarakat Indonesia dari segi agraris.
- Karena terletak di antara dua samudera yang sangat ramai pelayarannya, ditambah dengan adanya kekayaan flora, fauna, dan sumber-sumber mineral, akan sangat menunjang lalu lintas perdagangan dan menambah sumber devisa negara.
- Letak di antara dua benua besar menyebabkan Indonesia memiliki iklim musim yang bergantian setiap 6 bulan sekali, yaitu musim penghujan dan musim kemarau, iklim tersebut sangat berpengaruh baik terhadap usaha perkebunan, seperti teh, karet, kopi, tembakau, tebu, dan sebagainya. Tentu saja hal ini membuat Indonesia dapat memperbesar ekspor hasil-hasil perkebunan tersebut.
- Karena terletak pada daerah lipatan muda, maka sangat dimungkinkan pengeksploitasian terhadap sumber-sumber mineral, seperti minyak bumi, batu-bara, besi, nikel, dan lain-lain.
- Indonesia teletak di antara negara-negara yang sedang berkembang, yang sama-sama berjuang menciptakan kemakmuran bangsanya. Ini berarti Indonesia mempunyai banyak mitra kerja sama dalam pembangunan.
- Di bidang sosial/politik, Indonesia dapat dengan mudah berhubungan dengan bangsa-bangsa lain dan dapat ikut serta dalam percaturan politik dunia.
Pengaruh Luas dan Bentuk
• Pada umumnya, suatu negara dengan wilayah luas akan memperoleh keuntungan lebih banyak dibandingkan negara dengan wilayah sempit. Negara luas akan memberikan ruang hidup yang lebih luas untuk mengejar peningkatan kesejahteraan penduduk. Pembangunan ekonimi akan lebih dimungkinkan, terutama jika diikuti dengan teknologi modern. Yang pada gilirannya, akan menghasilkan devisa lebih besar bagi negara. Namun, hal ini tidak otomatis tercapai. Suatu negara dengan wilayah luas menuntut kepemimpinan dan kebijaksanaan yang mantap dari pemerintah dalam memacu penduduk mengejar tujuan negara. Di pihak lain diperlukan kesetiakawanan dari masyarakat dalam menjaga kestabilan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan negara.
• Luas suatu negara dalam perwujudannya memiliki bentuk yang bermacam-macam, misalnya bentuk bulat, sempit memanjang, luas memanjang, dan lain-lain. Bentuk-bentuk tersebut, sangat berpengaruh terhadap keadaan-keadaan tertentu, misalnya terhadap iklim setempat, strategi pertahanan, dan keadaan ekonomi.
• Negara Indonesia yang berbentuk kepulauan dikelilingi oleh laut-laut yang luas. Pulaunya terdapat di daerah paparan atau laut dangkal. Pulau-pulau itu merupakan pegunungan sisa dari pegunungan tua yang telah terkikis.
• Luas seluruh wilayah Negara Indonesia adalah 9,8 juta km2, terdiri dari lautan atau laut-laut dan daratan yang berupa pulau-pulau besar dan kecil. Oleh karena itu, Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. Luas lautannya kira-kira 7,9 juta km2 atau kira-kira 81% dari luas seluruhnya. Luas daratnnya sekitar 1,9 juta km2 atau kira-kira 19% dari luas seluruhnya.
• Seluruh wilayah Indonesia terdiri atas 18.110 buah pulau (besar dan kecil). Dari seluruh pualu tersebut baru 6.044 buah yang memiliki nama, sedang yang berpenghuni (didiami manusia) baru 931 buah.
• Indonesia merupakan negara terluas di Asia Tenggara. Panjang pantainya ± 81.497 km atau lebih kurang dua kali panjang keliling bumi. Pantai ini merupakan pantai paling panjang di dunia. Itulah sebabnya bangsa Indonesia harus mempunyai sifat kemaritiman. Menigkatkan dan mengembangkan pelayaran sangat penting pada masa pembangunan seperti sekarang ini. Hal ini akan dapat meningkatkan pemanfaatan sumber-sumber kekayaan alam laut.
• Dilihat dari banyaknya sumber-sumber kekayaan alam, baik yang terdapat di daratan maupun dilautan, negara Indonesia dapat digolongkan ke dalam suatu negara yang mempunyai potensi besar untuk mencapai kemakmuaran bagi masyarakatnya. Tanahnya luas dan subur, hutannya luas dan lebat, serta lautannya luas dan kaya ikan. Wilayah Indonesia yang begitu luas itu menyebabkan hubungan lalu lintas darat, laut, dan udara merupakan faktor penting bagi kelancaran pembangunan dan perekonomian negara.
• Secara langsung atau tidak langsung, negara Indonesia memegang peranan penting di dunia internasional dalam bidang ekonomi, politik, pembangunan, dan keamanan. Bahkan, di kawasan Asia Tenggara, dalam hal luas, Indonesia berada di urutan pertama.
Pengaruh Batas
• Ada dua macam batas, yaitu batas alam (lautan, pegunungan, sungai) dan batas buatan (tembok, tugu, kawat berduri). Berbatasan dengan laut berarti perlu pemikiran dan perencanaan terhadap pelabuhan, pertahanan, dan usaha perikanan. Berbatasan dengan negara yang lebih maju akan lebih menguntungkan. Mengapa demikian? Karena dengan kemajuan yang dicapai negara tetangga akan memacu pembangunan di Negara Indonesia. Negara yang belum maju dapat minta bantuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam melaksanakan pembangunan negaranya.
• Flora, fauna, dan manusia saling memerlukan. Flora dan fauna merupakan bahan makanan, bahan pakaian, dan juga bahan bangunan bagi manusia. Flora dan fauna harus dipelihara agar jangan sampai punah.
• Dengan memahami tata geografi suatu daerah dapat diketahui ciri-ciri khas daerah tersebut. Ciri-ciri khas yang dimaksud adalah keadaan alam (subur, tandus, dataran, pegunungan, dan sebaginya), mata pencaharian dan bentuk kehidupan penduduk, pemusatan dan penyebaran penduduk, kebudayaan dan kehidupan sosial penduduk, dan sebaginya.
• Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor letak dan tata geografi sangat penting bagi suatu daerah atau negara. Hal itu sangat menentukan keadaan fisik maupun sosial-budaya serta kelangsungan hidup penduduk daerah atau negara.
Namun, letak strategis ini tentu tidak hanya memberikan keuntungan. Di sini terdapat pula kerawanan/ancaman yang mengundang timbulnya kerugian, baik di bidang sosial, ekonomi, budaya, politik, maupun keamanan. Ancaman yang mungkin datang karena wilah geografis Indonesia adalah sebagai berikut:
• Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Negara ini juga memiliki posisi geografis yang unik sekaligus menjadikannya strategis. Hal ini dapat dilihat dari letak Indonesia yang berada di antara dua samudera dan dua benua sekaligus memiliki perairan yang menjadi salah satu urat nadi perdagangan internasional. Posisi ini menempatkan Indonesia berbatasan laut dan darat secara langsung dengan sepuluh negara di kawasan. Keadaan ini menjadikan Indonesia rentan terhadap sengketa perbatasan dan ancaman keamanan yang menyebabkan instabilitas dalam negeri dan di kawasan.
• Letak geografis merupakan salah satu determinan yang menentukan masa depan dari suatu negara dalam melakukan hubungan internasional. Meski untuk sementara waktu sedang diacuhkan, kondisi geografis suatu negara akan menentukan peristiwa-peristiwa yang memiliki pengaruh secara global. Robert Kaplan menuturkan bahwa geografi secara luas akan menjadi determinan yang mempengaruhi berbagai peristiwa lebih dari pada yang pernah terjadi sebelumnya (Foreign Policy, May/June, 09). Di masa yang akan datang, keberadaan Indonesia akan dipengaruhi oleh kondisi dan letak geografisnya. Maka tata kelola sumber daya alam, wilayah perbatasan dan pertahanan yang mumpuni sangat diperlukan.
• Dikarenakan letaknya yang strategis semenjak dulu Indonesia telah menjadi arena perebutan pengaruh oleh pihak asing. Negara ini telah melalui beberapa periodisasi penguasaan dan perebutan pengaruh, mulai dari Portugal, Belanda, hingga Amerika Serikat dan Uni Soviet ketika Perang Dingin. Di masa mendatang tidak menutup kemungkinan Indonesia akan kembali menjadi wilayah perebutan pengaruh oleh negara-negara besar. Hal ini bisa dilihat dengan kemunculan China sebagai hegemon baru di kawasan yang telah menggeser perimbangan kekuasaan sekaligus mengikis pengaruh Amerika di kawasan.
• Selain itu Indonesia dan kawasan sekitarnya dapat menjadi daerah rawan sengketa. Sengketa ini bisa terjadi mengingat Indonesia masih belum menyelesaikan masalah-masalah semisal batas laut dengan negara-negara seperti, Australia, Filipina, Palau, Papua Nugini dan Timor Leste. Proses perundingan perbatasan membutuhkan waktu yang lama, sementara itu hal ini akan menjadikan Indonesia rentan terhadap pengaruh asing akibat kontrol di perbatasan yang lemah. Mulai dari kejahatan transnasional hingga terorisme sangat mungkin dilakukan di Indonesia yang sangat luas dengan kondisi geografisnya dan pengawasan yang terbatas.
• Secara ringkas, hubungan antara posisi geografis yang strategis dan keberadaan negara Indonesia di masa mendatang akan ditentukan oleh dua hal. Pertama, seberapa baik negara ini menyelesaikan proses perundingan perbatasan. Hasil dari perundingan perbatasan dengan negara lain akan menentukan strategi pengelolaan perbatasan dan pertahanan. Kedua, strategi yang akan dilakukan Indonesia dalam mengantisipasi pengaruh China dan negara besar lainnya di kawasan Asia Timur.
• Penting untuk diketahui oleh masyarakat Indonesia bahwa letak dan kondisi geografis negara ini sangat mempengaruhi keberadaanya di masa depan. Masyarakat juga perlu untuk menyadari bahwa menyandarkan pemerintah seorang diri untuk mengahadapi tantangan atas fakta geografis dari negara ini adalah hal yang keliru. Pemerintah memiliki keterbatasan untuk mengatasi dan menginisiasi tantangan di masa depan seorang diri. Kita juga perlu untuk mendukung pemerintah dikarenakan masa depan masyarakat Indonesia dipertaruhkan di sini. Sudah saatnya masyarakat melihat kembali atlas wilayah Indonesia untuk setidaknya mengetahui dimana letak Palau berada dan pulau-pulau terluar negara ini.
• Masa depan Indonesia tidak dapat dilepaskan dari letak dan kondisi geografisnya. Patut diingat, masyarakat banyak yang kecewa ketika Pulau Sipadan-Ligitan lepas dari wilayah Indonesia meski awalnya mereka tidak tahu atau bahkan peduli dengan keberadaan pulau tersebut. Ketidak-pedulian dan ketidak-tahuan kita terhadap wilayah dan geografi Indonesia akan berujung bencana bagi diri sendiri. Geografi akan menjadi determinan yang menentukan masa depan Indonesia adalah hal yang tidak dapat dipungkiri lagi. Namun perlu untuk digaris bawahi bahwa keberadaan Indonesia di masa mendatang terletak pada seberapa jauh masyarakat mengenali dan memahami wilayah yang kita tinggali saat ini.
• Terakhir, ada baiknya wawasan nusantara tidak lagi dilihat sebagai hafalan ketika ujian kewarganegaraan. Tetapi sebagai sebuah cerminan terhadap perlunya kita memahami lingkungan dan letak serta kondisi geografis Indonesia. Dikarenakan wilayah Indonesia dengan fakta geografisnya adalah wadah bagi kita untuk menuangkan berbagai ide demi menjawab tantangan saat ini dan di masa yang akan datang.